“Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah”.
Demikianlah kutipan hadits yang pernah saya baca. Memang, wanita bak sosok yang
paling istimewa. Dalam artikel ini, saya akan lebih sering memaparkan sosok
Aisyah r.a, karena menurut saya, dialah yang sangat pantas menjadi teladan
wanita sholihah, ummul mukminin yang telah memberikan kontribusi besar dalam
membangun kejayaan sejarah intelektual perempuan dalam islam. Bahkan kecerdasan
aisyah cukup untuk mengisi ruang sejarah intelektual perempuan dalam islam.
Dapatkah
seorang muslimah menemukan teladan yang lebih mulia dan contoh yang lebih baik
daripada teladan dan contoh yang diberikan Aisyah r.a sepanjang sejarah? Artikel
ini hadir agar bisa meniupkan ruh dan spirit baru di kalangan muslimah,
sehingga mereka bisa menemukan jati diri
dan tujuannya dalam seluruh hidupnya. Dengan begitu mereka akan berupaya
menghidupkan kembali sunah-sunah mulia yang telah dilupakan manusia sepanjang
zaman, serta mengingatkan kaum lelaki akan pelajaran, hikmah, dan cermin yang
harus dipegang teguh oleh para muslimah
Fisik dan pakaian
Tidak
harus berpenampilan cantik, tapi jadilah sosok yang selalu terlihat
berseri-seri, semangat, luwes, dan
tetap sadar diri kalau kita adalah wanita muslimah. Zuhud dan qonaah tetap
menjadi sifat dasar yang harus dimiliki seorang muslimah, dimana meskipun hanya
memiliki sepotong pakaian. Jika pakaian itu kotor, maka cucilah dan kenakan
kembali. Sekiranya pakaian itu tetap menutupi aurot yang telah di syari’atkan
agama islam.
Akhlak
Ciri
dan kepribadian wanita sholihah dalam hal akhlak dan etika adalah dia yang
selalu zuhud, wara’, menyukai ibadah, sederhana, baik, dan penuh kasih sayang
kepada manusia. Selalu kuat dan tegar dalam menghadapi kepahitan, kesengsaraan,
dan kerasnya kehidupan. Tidak pernah terdengar dari lisannya keluhan sedikitpun.
Meskipun menyaksikan pundi-pundi yang berisi harta kekayaan, dia tidak pernah
berani meminta tambahan nafkah dan tidak pernah berfikir untuk melakukan hal
itu. Tetap memilih hidup yang zuhud dan qonaah, tidak mengenakan pakaian mahal
dan perhiasan yang berharga. Tidak mau tinggal di istana megah, yang penuh
dengan kemewahan hidup dan kenikmatan yang berlimpah.
Membantu sesama
perempuan
Wanita
sholihah harus menyadari dan menjaga akan tanggungjawabnya sebagai wanita
muslimah yang selalu berkenan membantu sesama perempuan. Setiapkali kita
didatangi seorang perempuan untuk suatu kebutuhan tertentu, dia tidak segan
mengulurkan bantuan.
Taat kepada suami
Wanita
Sholihah ketika sudah menikah, semua pekerjaannya setiap pagi hingga petangnya
adalah mentaati suami, melaksanakan perintahnya dalam hal kebaikan dan menjauhi
larangannya serta melaksanakan hal-hal yang menyenangkan yang membuat sang
suami ridho. Jika mendapat tanda-tanda kesedihan, kegelisahan atau kebencian
dimata suami, dia juga akan merasa resah dan gelisah.
Menjaga diri dari
ghibah
Sifat
wanita sholihah adalah tidak mau membicarakan kejelekan orang lain. Selalu
mudah memaafkan kesalahan orang dan menghindari sesuatu yang akan membawanya
kearah ghibah.
Bersikap wara’ dan
tidak mau menerima hadiah
Jadilah
sosok yang sangat tidak mudah menerima pemberian hadiah dari orang-orang.
Jikapun terpaksa menerimanya, dia akan membalasnya dalam tenggang waktu yang
tak lama. Pernah suatu ketika, Abdullah ibn Amir mengirimkan belanja dan
pakaian kepada Aisyah r.a, lalu Aisyah berkata pada utusannya “Aku tidak mau
menerima sesuatu pun dari orang.” Kemudian Aisyah berdoa “Ya Allah, janganlah
Engkau memasukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang suka menerima
pemberian.”
Menghindari pujian dan
sanjungan
Wanita
sholihah tidak pernah terlintas dalam benaknya sedikitpun untuk berharap dipuji
dan disanjung. Seperti halnya Aisyah r.a yang sangat membenci dirinya dipuji
dan disanjung saat hadir dikhalayak banyak. Ibnu Abbas pernah ingin menemuinya ketika ia sakit
menjelang ajal, tetapi dia tahu bahwa Ibnu Abbas akan memuji-muji dan menyanjungnya,
sehingga dia menolak kedatangannya. Namun setelah orang-orang ikut memohon, dia
akhirnya mengizinkan Ibnu Abbas masuk. Dan benarlah. Di dalam, Ibnu Abbas mulai
memujinya, tetapi Aisyah berkata, “Aku ingin dilupakan orang”.
Baik dan murah hati
Sifat
murah hati dan suka memberi menjadi salah satu ciri akhlaknya wanita yang
sholihah. Sifat itu juga merupakan permata mahal dalam dirinya. Suatu cerita
Ibnu zubair pernah member Aisyah r.a uang sejumlah 100.000 dirham. Namun Aisyah
malah minta diambilkan piring untuk menaruh uang itu, lalu membagikannya kepada
orang-orang. Wanita sholihah memiliki hati yang sangat lembut dan ketakwaan
yang tinggi.
Banyak beribadah
Wanita
yang sangat pentas menjadi perhiasan dunia adalah yang sangat tekun beribadah,
dia rajin melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Seluruh waktunya penuh diisi
dengan zikir dan tasbih. Selalu bangun malam untuk bermunajat dan memohon
perlindungan dari Allah.
Membantu kaum fakir dan
miskin berdasarkan kondisi masing-masing
Membantu
fakir dan miskin harus didasarkan pada kondisi dan martabatnya masing-masing.
Jika seorang miskin dari golongan bermartabat rendah menghampiri kita, maka
kita cukup untuk memenuhi kebutuhannya saja. Namun jika ada seorang miskin yang
lebih tinggi derajatnya dalam hal beribadah, maka orang ini berhak mendapat
penghormatan yang lebih dari yang pertama.
Menjaga lisan
Hari
ini hari baik untuk memulai segala yang baik, termasuk berkata-kata yang baik.
Berjanjilah pada diri sendiri untuk lebih menjaga lisan, tidak mengeluarkan
kalimat kecuali yang benar dan bijak. Karena lidah orang berakal dibelakang
hatinya dan hati orang bodoh dibelakang lidahnya. Lidah laksana binatang buas
yang suatu saat pasti bisa membunuh.
Memberi manfaat kepada
orang lain
Wanita
yang paling baik adalah wanita yang banyak manfaat bagi pihak lain. Dimanapun
dia berada semua orang senang, tidak merasa gerah. Kehadirannya menjadi sangat
dinanti, kepergiannya pun otomatis disesali. Senyumnya, tingkahlakunya membuat
setiap orang yang berinteraksi dengannya senang karena memperoleh manfaat. Jadilah
sosok manusia yang dapat membuat orang lain merasa nyaman, tentram, hangat dan
bahagia.
Maulawiyah